Jumat, 05 Agustus 2011

HIKMAH PUASA (V)

Puasa adalah semacam latihan agar kita dapat mengendalikan dan menundukkan Jasad.
Tujuannya, agar kita dapat membawanya kepada sebuah tujuan, yakni kepada ALLAH
Hidup ini adalah perjalanan menuju "Ma'rifatullah", Dan puasa tidak lain adalah latihan 
dalam perjalanan perjalanan itu.
Dengan puasa, kita berlatih menunggangi jasad kita dengan rasa lapar dan haus agar bisa 
sampai ke tujuan, yakni "Ma'rifatullah" (Mushthafa Mahmud)

HIKMAH PUASA (IV)

Puasa melahirkan dan menumbuhkan kekuatan spritual kita.
Manusia adalah makhluk Dwidimensi : Ruh dan Jasad.
Jasad kita memiliki kebutuhan-kebutuhan, seperti makan dan minum.
Ruh kita memiliki aneka macam kebutuhan seperti ibadah dan berpikir akan keagungan sang khalik (TADABBUR).
Bila kita mengabaikan kebutuhan-kebutuhan ruh kita, lalu kita hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan 
jasad, berarti kita telah berpindah dari alam malaikat ke alam hewani (Abdullah mahmud Syahatah)

HIKMAH PUASA (III)

Allah mewajibkan puasa dengan maksud untuk menyucikan jiwa dan menguatkan ruhani kita agar terbebas dari kekuasaan hawa nafsu, agar keluar dari penjara jasad, dan agar dapat mengalahkan kecenderungan-kecenderungan syahwat.
Dengan semua itu, ruh kita diharapkan dapat naik dan mendekat ke alam malaikat dan dapat mengetuk pintu-pintu langit dengan doa sehingga pintu-pintu itu terbuka.(Abdullah Mahmud Syahatah)

HIKMAH PUASA (II)

Puasa bertujuan untuk menggapai derajat takwa dan rasa takut (khasyyah) kepada sang khalik.
Puasa juga merupakan latihan untuk menyadari tentang kehadiran dan pengawasan sang pencipta dalam hidup kita.
Inilah yang dinamakan latihan "MURAQABAH", merasa diawasi dan diintai oleh-Nya.


HIKMAH PUASA (I)

Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum,
Puasa juga harus pula menahan diri dari perbuatan sia-sia dan ucapan tidak senonoh.
Maka, apabila orang lain menunjukkan cercaan dan kejahilan terhadapmu, janganlah membalasnya dengan perbuatan seperti itu, tetapi katakanlah, "Aku sedang puasa...aku sedang puasa".

MUJAHID SEJATI

Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa yang disebut mujahid adalah orang yang mengerahkan kemampuannya untuk melawan dan menundukkan hawa nafsunya.
Berjuang melawan dan menundukkan hawa nafsu tergolong jihad akbar.Sementara, jihad melawan musuh di medan perang termasuk "Jihad Asghar(Jihad terkecil), karenanya, setelah selesai dari perang Badar, Rasulullah mengatakan kepada pasukan kaum muslimin," Kita kembali dari jihad terkecil menuju jihad terbesar"..
Ramadhan sebagai momentum kebangkitan untuk melawan hawa nafsu yang selama ini membelenggu nafas kehidupan manusia...
Bukankan manusia diciptakan dengan segala akal pikirannya mendampingi nafsunya???
Akankah kita dapat menaklukkan sang Nafsu..??
Ataukah kita yang diperbudak sang Nafsu..??
Akankah Kita Keluar sebagai sang pemenang...????
Kenapa tidak....