Rabu, 03 November 2010

Keadilan buat Tegar

Chika,seorang gadis manis yang sedang menimba ilmu di sebuah sekolah tinggi Kesehatan harus menanggung penderitaan karena mengalami kecelakaan akibat pergaulan yang kelewat batas dengan sang pacar.Perutnya yang semakin hari membesar memaksanya untuk meminta pertanggungjawaban sang pacar,  namun kenyataannya justru sang pacar mencoba untuk menghindar dan lari dari tanggung jawabnya. 
Akhirnya kelurga Chikapun turun tangan dengan menuntut keluarga sang laki-laki agar dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.Dan akhirnya pernikahan terpaksa itupun terjadi, meskipun akhirnya rumah tangga mereka hanya seumur jagung.
Sang calon ibu harus menanggung penderitaan dengan mengandung sang anak tanpa belaian kasih sayang dari sang calon ayah.Sementara sang Ayah terlena dengan kehidupannya yang bersenang-senang dengan perempuan lain.
Ketika sang bayipun akhirnya nongol di dunia dia tak pernah melihat wajah sang ayah...sang bayipum bingung yang mana yang harus dipanggil ayah????
Sampai akhirnya pertemuan itupun terjadi, namun pertemuan yang sangat emosial ketika sang Ayah menggugat sang Ibu untuk mengakhiri hubungan pernikahan terpaksanya.
Sang anakpun hanya bisa meratap dan menangisi takdirnya yang harus hidup dengan kelurag yang tak sempurna.
Tangisannya menyiratkan protes kepada sang ayah yang telah menyia-nyiakan dirinya dan ibunya, namun sang ayah tak bergeming sedikitpun dengan tetap pada keputusannya tersebut, dan memang akhirnya hubungan pernikahannya dengan sang istri berakhir di meja hijau.
Tegar, nama sang bayi yang diberikan oleh neneknyapun mencoba untuk tegar mengahadapi pahitnya kenyataan hidup yang harus dihadapinya, namun dalam hati kecilnya telah tumbuh benih dendam kepada sang ayah.."mengapa aku harus terlahir ke bumi dengan seorang ayah yang bejat dan tak bertanggung jawab, aku menuntut keadilan atas perlakuan ayahku itu, namun kemana aku harus mengadu dan menuntut???" itulah yang     akan menjadi benih dendam sang anak....sambil menangis dia berteriak"dimana keadilan itu ya Allah".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar